Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara bertahap sebagai langkah mitigasi terhadap potensi banjir akibat curah hujan tinggi. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko genangan di wilayah ibu kota yang kerap terdampak hujan ekstrem.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Pramono, modifikasi cuaca akan dilakukan secara intensif pada 11 Maret 2025, bertepatan dengan prediksi puncak curah hujan tinggi. Upaya ini bertujuan untuk mengendalikan distribusi hujan sehingga tidak terkonsentrasi di Jakarta, melainkan dialihkan ke wilayah yang lebih aman.
Bagaimana cara kerja modifikasi cuaca ini? Teknologi yang digunakan dalam operasi ini adalah penyemaian awan menggunakan bahan khusus seperti garam yang disebarkan dari pesawat. Dengan teknik ini, hujan bisa dipicu lebih awal di lokasi yang lebih terkendali, seperti di daerah pesisir atau laut sebelum mencapai daratan ibu kota.
Modifikasi cuaca bukanlah hal baru bagi Jakarta. Sebelumnya, metode serupa pernah diterapkan dalam menghadapi musim hujan ekstrem dan terbukti dapat mengurangi risiko banjir besar. Namun, tahun ini, pemerintah memastikan bahwa operasi dilakukan lebih terencana dan intensif, mengingat perubahan pola cuaca yang semakin tidak menentu.
Selain modifikasi cuaca, Pemprov DKI juga telah melakukan langkah mitigasi lain, seperti membersihkan saluran air, mempercepat pengerukan sungai, dan menyiapkan pompa air di titik-titik rawan banjir. Semua upaya ini dilakukan agar Jakarta tetap aman meskipun curah hujan tinggi diprediksi melanda wilayah tersebut.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan efektivitas modifikasi cuaca ini. Pemantauan dilakukan secara real-time untuk menyesuaikan strategi yang diterapkan di lapangan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi cuaca terbaru. Jika terjadi hujan lebat, warga diminta untuk segera melaporkan potensi genangan atau banjir kepada dinas terkait agar bisa segera ditangani.
Dengan kombinasi teknologi modifikasi cuaca dan upaya mitigasi lainnya, Jakarta berharap dapat mengurangi risiko banjir dan memastikan mobilitas warga tetap lancar selama musim hujan berlangsung.
Sumber: instagram – @jktinfo
