MOSKOW – Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia secara resmi menyepakati empat dokumen kerja sama strategis lintas sektor, dalam pertemuan bilateral tingkat tinggi yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Penandatanganan dan pengumuman kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara, yang selama ini telah terjalin erat dalam bidang pertahanan, perdagangan, dan pendidikan. Keempat dokumen tersebut mencerminkan perluasan dan pendalaman kemitraan Indonesia-Rusia ke bidang pendidikan tinggi, transportasi, transformasi digital, media massa, serta investasi strategis.
Dokumen pertama adalah Persetujuan Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dengan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia, yang bertujuan memperluas pertukaran akademik, riset bersama, dan beasiswa bilateral. Kedua, Memorandum Saling Pengertian (MoU) di bidang transportasi, ditandatangani oleh Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Perhubungan Rusia untuk mendukung konektivitas maritim dan logistik antarnegara. Ketiga, MoU di bidang pengembangan digital dan media massa, antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia, difokuskan pada pertukaran teknologi, literasi media, dan penguatan keamanan siber. Terakhir, Nota Kesepahaman antara Danantara dan Russian Direct Investment Fund (RDIF) mencakup pendirian platform investasi bilateral Indonesia–Rusia dengan total nilai 2 miliar euro, yang difokuskan pada sektor infrastruktur, teknologi, dan energi. Kesepakatan ini dipandang sebagai bagian penting dari upaya Indonesia dalam diversifikasi mitra strategis global dan memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi baru di kawasan Indo-Pasifik.
