banner 728x250
Daerah  

BMKG Denpasar Peringatkan Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Perairan Bali pada 13–16 Juni 2025

banner 120x600
banner 468x60

DENPASAR – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kondisi cuaca ekstrem di perairan sekitar Bali pada periode 13 hingga 16 Juni 2025. Berdasarkan diseminasi resmi yang dirilis pada Kamis (12/6), BBMKG memperkirakan adanya peningkatan kecepatan angin yang dapat mencapai hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam, terutama di wilayah perairan utara dan selatan Pulau Dewata. Fenomena ini diperkirakan akan memicu gelombang laut tinggi yang berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran, perikanan, dan pariwisata laut, termasuk penyebrangan antar-pulau yang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di kawasan Bali dan Nusa Tenggara. Pola angin yang mendominasi pergerakan atmosfer di wilayah ini bergerak dari timur ke tenggara, konsisten dengan pola muson timur yang mulai aktif pada pertengahan Juni. Di wilayah perairan utara Bali, angin terpantau bervariasi namun menunjukkan kecepatan signifikan hingga 25 knot, sementara di selatan Bali kecepatan angin berkisar hingga 20 knot atau setara 37 kilometer per jam.

Selain angin kencang, BBMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi yang diprediksi akan melanda beberapa perairan strategis di sekitar Bali. Berdasarkan hasil pemodelan cuaca laut, ketinggian gelombang di Selat Badung, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, serta perairan selatan Bali secara keseluruhan dapat mencapai hingga empat meter. Kondisi ini masuk dalam kategori berbahaya, khususnya bagi kapal-kapal kecil, perahu nelayan, dan wisata bahari seperti penyelaman atau snorkeling. Sementara itu, di Selat Lombok bagian utara, tinggi gelombang diprediksi mencapai hingga 2,5 meter, yang tetap perlu diwaspadai. BBMKG mengimbau masyarakat pesisir, pelaku sektor perikanan, operator kapal wisata, serta pihak pengelola pelabuhan untuk secara aktif mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini. Masyarakat diminta menunda kegiatan laut yang tidak mendesak dan memperhatikan arahan dari otoritas pelabuhan dan badan penanggulangan bencana daerah. Peringatan ini juga menjadi bagian dari langkah mitigasi risiko bencana laut di tengah meningkatnya dinamika atmosfer pada musim peralihan. Dengan akurasi sistem pemantauan cuaca berbasis data satelit dan radar, BBMKG menegaskan komitmennya untuk menyediakan informasi iklim dan cuaca maritim secara real-time guna mendukung keselamatan dan keberlanjutan aktivitas kelautan di kawasan Bali dan sekitarnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *